Jumat, 02 November 2018

Ragu

Aku takut, takut dengan rasa nyaman yang akan hadir kelak
Karena setiap rasa nyaman yang ada hadirnya selalu hanya sebentar, sebentar aja hinggapnya, dan hal yang aku pikir bukan hanya aku yang rasainnya... tapi ternyata malah hanya aku seorang diri yang ngerasain kenyamanan itu sendiri

Kamis, 25 Oktober 2018

Indah Kuingat Dirimu

Kurasakan salah langkahku
Kurasakan salah inginku
Sulitku hempas bayanganmu
Sulitku hempas kegalauan

Anganku jauh dari itu
Anganku menggoyang imanku

Oh!
Indah kuingat dirimu
Bilang ingin kau bertemu
Meski terlarang untukmu
oh ..oh ..oh
Jauh di sudut hatiku
Tersimpan pesan untukmu

Rabu, 15 Agustus 2018

Jera


Hitam bukan cirimu
Putih juga bukan cirimu
Semu ku melihatmu
Tak bercahaya
Seperti memudar

Cinta aku mencinta
Kamu yang aku mau
Namun kau hadir di waktu yang tak tepat

Salam hangat untuk cintamu
Aku yang kandas dan patah hati
Biarlah orang memandang lama
Aku tak mau bercinta lagi

Engkau yang dulu pernah ku cinta
Namun terlanjur kau bersamanya
Dan ku terluka oleh cintanya
Kini kau hadir kembali dimana kusudah.. Jera












Selasa, 10 Juli 2018

Merindu

Tentang hati yang tak seharusnya merindu, merindu pada lain hati, merindu padanya yang sudah berpemilik, begitupun aku yang juga sudah punya pemilik, namun... apakah salah jika terlintas berkali tentang dia yang juga sudah punya pemilik?

Sabtu, 30 Juni 2018

Kompas

Haruskah menghadirkan rasa yang sama karena fisiknya begitu mirip dengannya?
Atau haruskah memupuk perasaan yang sama karena sikapnya begitu mirip dengan seseorang di masa lalu?
Seseorang yang hingga sekarang bila di ingat seperti kupu-kupu yang menghiasi kepala dan seperti kunang-kunang yang menggelitiki perut
2 kalimat yang berbeda tapi mempunyai makna yang sama dan 2 kalimat itu mengarah pada 2 sosok yang berbeda tapi begitu mirip dengan seseorang, seseorang di masa lalu
Yahh... dihadapkan pada sosok-sosok yang begitu mirip dengan seseorang di masa lalu, seseorang yang terus menghantui diri ini selama beberapa tahun setelah pernyataan itu
Pernyataan yang hanya meninggalkan hubungan yang tak berujung
Bila aku lari ke si Timur maka aku melihat sosok si Tenggara, bila aku lari ke Barat... dia juga mirip seperti sosok si Tenggara
Tapi kenapa terus berputar pada si Tenggara dan tidak lari ke si Tenggara? Semudah itu suara-suara itu mencerca ku, bila aku ingin pasti beberapa dekade ini tidak terbuang, karena sebuah kalimat yang membuat ku terus berfikir dan bertahan DIAM, "Perbedaan", prinsip kami berbeda, bagaimana bisa sosok si Utara bisa bersatu dengan sosok si Tenggara?
Seperti kompas biarlah arah ini tetap berada di porosnya, dan aku percaya bahwa suatu saat perasaan ini akan luntur seketika walaupun itu harus merangkak secara perlahan