Sabtu, 30 Juni 2018

Kompas

Haruskah menghadirkan rasa yang sama karena fisiknya begitu mirip dengannya?
Atau haruskah memupuk perasaan yang sama karena sikapnya begitu mirip dengan seseorang di masa lalu?
Seseorang yang hingga sekarang bila di ingat seperti kupu-kupu yang menghiasi kepala dan seperti kunang-kunang yang menggelitiki perut
2 kalimat yang berbeda tapi mempunyai makna yang sama dan 2 kalimat itu mengarah pada 2 sosok yang berbeda tapi begitu mirip dengan seseorang, seseorang di masa lalu
Yahh... dihadapkan pada sosok-sosok yang begitu mirip dengan seseorang di masa lalu, seseorang yang terus menghantui diri ini selama beberapa tahun setelah pernyataan itu
Pernyataan yang hanya meninggalkan hubungan yang tak berujung
Bila aku lari ke si Timur maka aku melihat sosok si Tenggara, bila aku lari ke Barat... dia juga mirip seperti sosok si Tenggara
Tapi kenapa terus berputar pada si Tenggara dan tidak lari ke si Tenggara? Semudah itu suara-suara itu mencerca ku, bila aku ingin pasti beberapa dekade ini tidak terbuang, karena sebuah kalimat yang membuat ku terus berfikir dan bertahan DIAM, "Perbedaan", prinsip kami berbeda, bagaimana bisa sosok si Utara bisa bersatu dengan sosok si Tenggara?
Seperti kompas biarlah arah ini tetap berada di porosnya, dan aku percaya bahwa suatu saat perasaan ini akan luntur seketika walaupun itu harus merangkak secara perlahan